Sebenarnya mancing dengan teknik popping ini sudah lama dikenal di Indonesia. Namun baru berkembang pesat pada tahun 2001. Dimana orang-orang pemancing mulai membicarakan sensasi mancing dengan teknik ini, karena unsur olahraganya lebih terasa. Dan biasanya ikan yang terpancing juga ikan yang rata-rata berukuran lumayan besar.
Teknik mancing popping pada dasarnya hampir mirip dengan teknik mancing casting yaitu lempar umpan kemudian ditarik perlahan. Perbedaan antara kedua teknik ini terletak pada lokasi mancing dan jenis umpan yang digunakan. Teknik Popping digunakan dilaut dalam maupun laut dangkal berkarang dan targetnya ikan permukaan seperti giant trevally (GT), layaran, barakuda atau alu-alu, tenggiri, dan lain-lain. Istilah Umpan teknik popping disebut popper. Sedangkan casting biasanya dilakukan di sungai ataupun muara sungai, di rawa-rawa dan bisa juga di kolam.
Stick / joran pancing untuk mancing popping biasanya menggunakan joran yang panjangnya berukuran sekitar 210 cm sampai 250 cm dengan ukuran benang sebaiknya PE6 - PE8 . Untuk reel sebaiknya menggunakan yang kelas 7.000 - 10.000 dengan rasio minimal 1:5 lebih baik lagi kalau ada yang lebih tinggi rasionya.
Popper merupakan umpan untuk mancing dengan teknik popping ini. Popper biasanya terbuat dari kayu atau fiber yang bagian depannya berbentuk bulat dan agak cekung ke dalam ini. Jenis popper ada 2 yaitu chugger dan pencil. Untuk jenis chugger bentuk bagian depan bulat dan cekung seperti bentuk mangkok sedangkan jenis pencil bagian depannya agak runcing.
Contoh Gambar Umpan Popper |
Ukuran panjang popper bermacam-macam dari yang 5 cm sampai dengan 30 cm. Begitu juga untuk berat popper dari berat 10 gram sampai 300 gram. Penggunaan popper sebaiknya disesuaikan dengan lokasi dan ikan yang ditarget.
Demikian sekilas singkat tentang teknik mancing dengan cara popping. Semoga bermanfaat. Salam yang penting happy.
No comments:
Post a Comment